Pekan lalu ketika saya mendengar berita bahwa Indonesia telah kehilangan salah satu aset terbesarnya, Gayatri, saya merasa sangat sedih. Gayatri seorang remaja putri yang memiliki kecerdasan luar biasa. Dalam usianya yang baru 17 tahun ia telah berhasil menguasai 14 bahasa asing secara aktif. Bahkan ia menjadi duta ASEAN. Gayatri mempeleaari bahasa asing secara otodidak. Pada suatu acara di televisi, diperlihatkan cara ia belajar. Hanya bermodal buku, internet, dan cermin serta dengan gairah yang tinggi ia belajar bahasa-bahasa asing itu di kamarnya. Tiada hari ia lewati tanpa melatih dirinya berbicara di depan cermin. Ia tidak pernah patah semangat ketika menemukan kesulitan dalam mempelajari bahasa-bahasa tersebut. Hingga pada akhirnya ia dikenal hampir di semua pelosok Indonesia.

Siapa sangka, seorang gadis biasa, dari keluarga sangat sederhana bisa menjadi terkenal dan membuat kagum, menjadi inspirasi banyak orang. Bahkan Gayatri menjadi kebanggaan Indonesia. Kemampuannya mengharumkan nama bangsa di kancah internasional dapat terjadi karena ia menyadari potensinya. Ia tahu bahwa ia memiliki kemampuan dalam memahami bahasa lebih daripada orang kebanyakan. Tidak hanya bakat saja, namun ia memiliki gairah yang besar menggunakan bakatnya untuk mengejar cita-citanya, yaitu menjadi duta besar/diploma. Berdasarkan gairah, bakat, usaha, langkah demi langkah ia lakukan untuk mencapai tujuan hidupnya tersebut. Bahkan hingga akhir hidupnya Gayatri masih dengan semangat terus belajar.

Meskipun ia harus menunaikan tugasnya di dunia dalam usia yang sangat muda, namun kisahnya dapat menjadi contoh dan semangat bagi semua orang. Tidak peduli darimana asal kita, siapa diri kita, ketika kita menyadari potensi diri dan dengan semangat mengasah potensi tersebut, kita dapat menjadi seseorang yang berarti, baik bagi diri, keluarga maupun banyak orang. Semua orang diciptakan Tuhan minimal dengan 1 potensi . jadi sebelum tugas kita selesai di bumi ini, gali terus, kenali lah potensi tersebut dan kembangkanlah secara optimal, sehingga kita bisa menghargai berkat Tuhan.

Note : Dibuat utuk menghormati sosok remaja berbakat Gayatri. RIP

Dinda Nocyandri,M.Psi, Psikolog