Sebagian besar dari kita pasti menyukai buah yang rasanya manis dan wanginya harum. Terkadang kita tidak menyadari bahwa buah yang baik yang selalu di puji banyak orang tersebut sebenarnya adalah hasil akhir dari sebuah perjalanan panjang yang di lalui nya. Semuanya berasal dari sebuah BENIH. Sebuah benih kecil yang di rawat, di berikan pupuk, dan diberikan perawatan serta ditanam di tanah yang sesuai dengan kebutuhan masing masing benih tersebut

Semua Benih Tidaklah Sama

Anak anak yang dipercayakan Tuhan kepada kita merupakan benih yang harus kita tumbuh kembangkan agar bisa menghasilkan sesuatu yang maximal dan memiliki dampak positif bagi kehidupan banyak orang.

Adalah kurang bijaksana bila kita mencoba menanam dan mengembangkan sebuah benih namun kita belum tau sebenarnya benih apa yang ada di tangan kita itu. Kita mungkin tetap merawat nya dengan penuh kasih sayang. Memberikan pupuk setiap hari, menyemprotkan pestisida beberapa kali seminggu untuk menghindari nya terkena hama, dan banyak hal baik lainnya. Namun bila kita tidak tau benih apa yang sebenarnya kita tanam, bagaimana kita dapat memberikan perawatan yang tepat? Apakah ia memerlukan pupuk kandang atau pupuk kimia? Apakah ia boleh disemprotkan pestisida atau tidak? Apakah dia harus ditanam di pantai seperti pohon kelapa, atau malah harus di pegunungan seperti buah strawberry?

Walaupun dengan berjalan nya waktu sang buah itu pun mulai muncul dan akhirnya kita mengetahui buah apa yang sebenarnya selama ini kita tanam dan rawat. Namun bukankah lebih baik jika kita mengetahuinya dari awal sehingga kita tidak akan menyesal karena selama ini tidak memberikan kebutuhan yang sebenarnya.

Potensi Seseorang Ibarat Sebuah Benih

Bila potensi seorang anak kita ibaratkan sebagai sebuah benih, maka tugas orang tua lah untuk menumbuhkan nya agar membuahkan hasil yang maximal. Beberapa pemikiran yang layak untuk dipertimbangkan.

  • Galilah potensi anak anda sedini mungkin, sehingga kita mengetahui benih apa yang terkandung di dalam nya. Dengan demikian kita dapat merangsang pertumbuhannya sesuai dengan kebutuhan nya
  • Berhentilah membandingkan potensi anak kita dengan anak lainnya. Setiap benih memiliki tujuan yang berbeda dalam kehidupan. Ada yang tumbuh menjadi buah untuk di makan, ada yang tumbuh menjadi bunga untuk dipajang, ada yang diambil kayu nya untuk dijadikan perabotan.
  • Proses pertumbuhan sebuah benih sampai kepada ia mencapai tujuan nya pun memiliki rentan waktu yang berbeda. Ada yang cepat seperti tanaman jagung, ada pula yang lama seperti pohon jati yang perlu tahunan sampai akhirnya ia bisa diolah menjadi perabotan rumah tangga yang kokoh. Begitu pula dengan perkembangan masing masing anak yang memiliki rentan waktu yang berbeda dalam mengembangkan potensi nya.
  • Pupuklah ia dengan karakter karakter yang baik dan yang sesuai untuk memaximalkan potensi yang ia miliki. Sebaik dan sebesar apapun potensi seorang anak, hanya karakter yang kuat lah yang akan menghantarkannya sampai pada tujuannya. Dan ketika ia sudah berada di puncak kesuksesan nya, karakter lah yang berperan besar untuk nya bisa tetap bertahan pada puncak kesuksesan nya.

Nikmatilah seluruh proses perjalanan kita sebagai orang tua di dalam tumbuh kembang anak anak kita terkasih. Temukanlah “siapa” mereka yang sebenarnya.