Seiring dengan berkembangnya dunia digital di Indonesia, semakin beragam pula profesi yang mengiringinya. Tidak hanya profesi yang berkaitan erat dengan bidang Informasi dan Teknologi (IT), profesi lainnya seperti penulis juga ikut merasakan manfaatnya.

Menjadi seorang penulis di Indonesia cukup menjanjikan. Banyak aspek pekerjaan yang membutuhkan jasa penulisan untuk mempromosikan produknya di media, baik online maupun offline. Pentingnya personal branding sang owner untuk mendongkrak penjualan juga mulai dirasakan oleh sebagian besar pelaku usaha.

Di sinilah celah bagi pengarang fiksi atau penulis nonfiksi untuk kebanjiran job penulisan. Mulai dari pekerjaan sebagai pengisi konten (Content Writer), mempromosikan produk (Copy Writer), Blogger, Endorser dengan gaya story telling, Novelist, hingga Ghostwriter.

Diantara profesi penulisan yang telah disebutkan sebelumnya, pekerjaan sebagai Ghostwriter lah yang paling menggiurkan. Definisi Ghostwriter (penulis siluman) sendiri menurut KBBI adalah penulis yang dibayar untuk menyiapkan naskah atas nama orang lain. Bagaimana tidak, dilansir dari www.ghostwriter-needed.com pekerjaan sebagai Ghostwriter terbagi berdasarkan fee-nya.

Ghostwriter berbayaran tinggi mempunyai kriteria yang tidak main-main. Biasanya kualitas penulisannya tidak diragukan lagi. Mempunyai beberapa buku solo best seller yang berkualitas dari penerbit mayor. Boleh dikata penulis berbayaran tinggi ini adalah Selebriti Jurnalis.

Sebagai ilustrasi, Hillary Clinton menandatangani kontrak penulisan biografi sebesar delapan juta dollar dengan Simon dan Schuster (2001), penulisnya sendiri mendapat fee 500.000 dollar.

Di luar negeri, Ghostwriter yang bekerja dalam penerbitan besar menerima fee antara 50.000-250.000 dollar per proyek. Setiap proyek membutuhkan waktu bahkan hingga tahunan untuk riset, wawancara, dan edit.

Di Indonesia sendiri fee menjadi Ghostwriter saat ini berkisar 250 ribu rupiah (Rp 250.000,00) per halaman A4. Untuk buku berhalaman 200 – 250 halaman A5, maka yang dibutuhkan adalah 150 – 180 halaman A4. Besarnya biaya penulisan adalah jumlah halaman A4 dikalikan 250 ribu rupiah.

Sastrawan atau tokoh penulis yang melakoni profesi ini di Indonesia adalah Ramadhan Karta Hadimadja (biografi Soeharto) dan Alberthiene Endah (biografi Krisdayanti dan Chrisye).

Seorang Ghostwriter baik yang bekerja di bawah bendera penerbit maupun yang bekerja secara independen diharapkan mempunyai wawasan yang luas, kemampuan menulis serta self edited yang mumpuni. Kemampuan ini dapat diperoleh dari buku-buku yang dibaca, konsistensi penulisan / personal branding di media massa maupun karya-karya yang dihasilkan.

Kriteria lainnya adalah mempunyai kemampuan bekerjasama dalam tim, kemampuan mengolah data, dan kejelian mengambil sudut pandang yang menarik dari klien serta mengolahnya menjadi suguhan tulisan yang berkualitas.
Seorang Ghostwriter juga diharapkan mempunyai link yang kuat dengan penerbit besar sehingga dapat memberikan jaminan terbit bagi klien. Serta dapat mempertanggungjawabkan segala isi dari tulisan yang ia buat.

Untuk memulai profesi menjadi seorang Ghostwriter tidak semudah membalikkan telapak tangan. Yang diperlukan adalah konsistensi dalam berkarya. Penulis pemula dapat memulai debutnya dengan mengikuti berbagai event penulisan yang mengharuskannya untuk menampilkan karyanya secara berkala di media sosial.

Langkah lainnya adalah meningkatkan kemampuan menulis dengan mengikuti berbagai pelatihan penulisan. Kemudian memperbanyak membaca buku untuk membuka wawasan dan memperkaya kosa kata. Bergabung dalam komunitas penulis juga dapat membantu untuk mendapatkan link proyek penulisan.

Terakhir, perbaiki portofolio dengan banyak menerbitkan buku antologi atau solo. Semakin baik portofolionya, semakin meningkat pula fee yang didapat.